Meskipun telah dilakukan selama berabad-abad, tetapi masih banyak orang yang bertanya-tanya "Apa Itu Nisfu Sya'ban" dan "Apakah Hukum Nisfu Sya'ban, Apakah Nisfu Sya'ban Itu Bid'ah atau tidak" ?.
Pengertian Nisfu Sya'ban
Nisfu Sya'ban terdiri dari 2 kata Nisfu dan Sya'ban. Dalam bahasa arab, Nisfu artinya adalah pertengahan dan Sya'ban adalah nama bulan kesembilan dalam bulan Islam.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Nisfu Sya'ban adalah pertengahan dari bulan Sya'ban yang merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah.
Keistimewaan Malam Nisfu Sya'ban
Mengapa umat Islam di Indonesia dan dibanyak negara Islam lainnya didunia begitu heboh dengan malam Nisfu Sya'ban, apakah keistimewaan dari malam Nisfu Sya'ban ini ?.
Diriwayatkan oleh Muaz bin Jabal bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Pada malam Nisfu Sya'ban Allah SWT menurunkan rahmat-Nya dan mengampuni dosa-dosa hambanya".
Dari Siti Aisyah : Pada malam Nisfu Sya'ban aku terbangun dan Rasullah SAW tidak ada disampingku, kemudian aku mencarinya dan ternyata beliau ada dipekuburan sambil memandang langit dan berkata "Sungguh Allah menurunkan rahmat-nya dan dan malaikat-Nya kelangit dunia pada malam Nisfu Sya'ban dan mengampuni dosa-dosa hambanya".
Diriwayatkan dari Ka'ab Al Ahbar : "Sesungguhnya Allah mengutus malaikat Jibril pada malam Nisfu Sya'ban ke surga dan memerintahkan untuk menghiasi surga. Allah melepaskan dari api neraka pada malam ini hambanya sebanyak bintang dilangit, sebilangan hari dan malam didunia, sebilangan daun-daun pepohonan, seberat gunung-gunung dan sebilangan pasir-pasir".
Diriwayatkan dari Imam Syafi'i : "Do'a mustajab ada pada lima malam yaitu malam jumat, malam idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan rajab, dan malam Nisfu Sya’ban".
Dari beberapa riwayat diatas kita telah bisa menyimpulkan apa sesungguhnya keistimewaan dari malam Nisfu Sya'ban ini dan mengapa banyak orang yag memperbanyak ibadah dimalam ini dengan cara melaksanakan solat-solat sunah, membaca surah Yasin, berdzikir, bertasbih dan amalan-amalan lainnya.
Apakah Nisfu Sya'ban Bid'ah ?
Didalam kitab Al Mawahib Liddiniyah juz II hal 259, Al Qasthalani menyebutkan bahwa para tabi’in dari Syam, seperti Khalid bin Ma’dan dan Makhul bersungguh-sungguh dengan ibadah pada malam Nisfu Sya’ban dan kemudian umat Islam lainnya mengikuti mereka dalam mengagungkan malam itu.
Disebutkan oleh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam bahwa para ulama dari Hijaz, seperti Atho, Ibnu Abi Malikah serta para fuqoha Ahli Madinah mengatakan bahwa mengagungkan malam Nisfu Sya’ban adalah perbuatan bid’ah.
Harab al Karmaniy didalam kitab Masa’ilnya menyampaikan pendapat Al Auza’i seorang imam dan orang faqih dari Syam : "Dimakruhkan berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat dan berdoa pada malam Nisfu Sya'ban akan tetapi tidak dimakruhkan apabila seseorang berdoa dan melaksanakan shalat sendirian.
Dari beberapa riwayat diatas jelas terlihat bahwa diantara para ulama dan ahli fiqih sendiri masih terjadi pertentangan tentang hukum pelaksanaan Nisfu Sya'ban ini apakah termasuk bid'ah atau tidak.
Karena itu sebagai umat muslim, marilah kita sikapi perbedaan pendapat ini dengan bijak, janganlah hal ini menjadikan kita terpecah belah dan saling bermusuhan.