Shalat tarawih adalah sholat sunah yang hanya dikerjakan pada bulan
Ramadhan. Shalat tarawih kadang kala disebut
teraweh atau
taraweh.
Shalat tarawih ini dikerjakan pada waktu malam hari selepas waktu sholat Isya dan sebelum waktu sholat Subuh. Boleh dikerjakan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri.
Pada masa Nabi Muhammad SAW, shalat Tarawih hanya dilakukan 3 atau 4 kali saja, tanpa ada satu pun keterangan yang menyebutkan jumlah raka'atnya. Kemudian shalat Tarawih berjamaah dihentikan, karena ada kekhawatiran dari Rasulullah bahwa shalat tarawih akan dianggap sebagai sholat wajib.
Barulah pada zaman khalifah Umar shalat Tarawih dihidupkan kembali dengan cara berjamaah, dengan jumlah 20 raka'at dilanjutkan dengan 3 raka'at sholat witir. Sedangkan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah dari Bani Umayyah di Damaskus menjalankan shalat Tarawih dengan 36 raka'at. Dan Ibnu Taimiyah menjalankan 40 raka'at.
Yang pertama kali menetapkan shalat Tarawih hanya 8 atau 11 raka'at dalam sejarah adalah pendapat orang-orang di akhir zaman, seperti Ash-Shan’ani (w.1182 H), Al-Mubarakfury (w. 1353 H) dan Al-Albani Ash-Shan’ani Penulis dari kitab Subulus salam.
Itulah sejarah dari sholat tarawih tersebut, namun berapapun jumlah raka'at dari shalat tarawih yang dikerjakan semua dengan bacaan niat yang sama seperti berikut ini :
Bacaan Niat Shalat Tarawih Untuk Imam
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat-tarawihi rak'ataini Mustakbilal kiblati Imaaman Lillaahi Ta'ala.
Artinya : Aku berniat Shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat menjadi imam karena Allah Ta'ala
Bacaan Niat Shalat Tarawih Untuk Makmum
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat-tarawihi rak'ataini Mustakbilal kiblati Ma'mumman Lillaahi Ta'ala.
Artinya: Aku berniat Shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah Ta'ala