Meskipun bukan merupakan sebuah keharusan, tetapi memasang
pohon Natal baik di gereja maupun di rumah sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar umat Kristiani.
Tradisi memasang pohon cemara sebagai pohon Natal pertama kali dimulai di Jerman pada abad ke-16, tradisi ini kemudian menyebar ke Inggris, Amerika dan akhirnya meluas ke seluruh Eropa hingga akhirnya sampai ke Asia termasuk Indonesia.
Dengan perkembangan zaman yang semakin modern, jumlah orang yang memasang pohon cemara asli sebagai
dekorasi rumah Natal semakin berkurang. Orang-orang mulai semakin banyak menggunakan pohon cemara yang terbuat dari bahan plastik karena lebih awet dan bisa digunakan hingga beberapa perayaan Natal sehingga lebih hemat dan mengurangi pengeluaran uang pada saat perayaan Natal.
Salah satu alasan mengapa pohon cemara dijadikan sebagai pohon hiasan saat
Natal adalah karena di negara-negara Eropa seperti Jerman dan Inggris, hanya pohon cemara yang bisa tetap bertahan pada saat salju turun.
Dahan-dahan cemara mampu tetap tegar dan daun-nya tetap berwarna hijau meskipun salju turun dengan derasnya pada saat hari perayaan Natal. Karena inilah pohon cemara dianggap sebagai simbol "Hidup Kekal".
Itulah sedikit cerita tentang asal muasal penggunaan pohon cemara sebagai hiasan disetiap rumah dan gereja pada saat perayaan Natal dan berikut ini
mewarnai gambar akan memberikan beberapa buah
gambar pohon Natal untuk diwarnai anak-anak untuk menambah aroma Natal yang akan segera datang pada jiwa mereka yang masih suci.